Kamis, 07 Februari 2013

Penyelenggara Berlakukan Aturan Baru Untuk Tim-Tim di Indoprix

"Penyelenggara Berlakukan Aturan Baru Untuk Tim-Tim di Indoprix"
Dikutip dari https://www.facebook.com/pages/IMI-Road-Race-Online/210078845739326

Pada musim 2011 lalu, jumlah pembalap yang ikut balapan bebek tertinggi di Tanah Air ada 37 orang. Dengan alasaan safety, hasil sesi kualifikasi hanya diambil 28 pembalap saja yang boleh ikut balapan. Bagaimana dengan musim 2013 ini, karena pada Indoprix berlaku kontrak dengan tim balap?

SUDAH TEPAT
Musim balap tahun lalu dengan jumlah peserta yang relatif sama, aturan sesi kualifikasi tepat diberlakukan. Namun ada aturan baru yang ditambahkan pada 2 seri belakangan ini.

Bambang Gunardi mengatakan, aturan yang diberlakukan adalah soal ketidakwajiban juara Motoprix untuk naik ke Indoprix. Namun mereka dapat slot, bila memang ingin naik ke balapan para raja bebek tersebut.

“Selain itu di Indoprix juga memberlakukan kontrak terhadap tim balap. Dengan demikian, tim balap yang siap untuk berlaga bisa mengajukan diri untuk ikut Indoprix,” jelas pria yang menjabat sebagai pimpinan Biro Olah Raga Roda 2 PP IMI.

Pelaku balap khususnya pemilik tim, menyambut positif pemberlakuan aturan tersebut. Salah satu alasannya, balapan merupakan kerjasama tim dan tidak ada dominasi baik dari mekanik maupun pembalap.

“Sudah tepat bila aturan kontak tim yang diberlakukan, bukan kontrak kepada pembalap. Kalau kontrak dengan pembalap, bila tim yang mensupportnya enggak mau balap maka si rider mau balapan dengan siapa,” kata Ibnu Sambodo, pemilik sekaligus tuner tim Kawasaki Manual Tech.

Pemberlaukan aturan kontak tim di Indoprix, juga bisa membawa dampak pada pembalap. Stok pembalap yang main di Indoprix, enggak banyak berubah. Kondisi seperti ini, ternyata membuat nilai kontrak pembalap jadi melambung tinggi. Dengan hanya berlaga untuk 5 seri Indoprix dan beberapa kewajiban balap lainnya, nilai kontrak pembalap Indoprix bisa ratusan juta rupiah.

Bukan tidak mungkin, nilai kontrak pembalap yang melambung tinggi itu nantinya juga jadi incaran rider negara tetangga. Apalagi ada kelonggaran bisa pakai pembalap luar negeri di Indoprix, seperti yang musim ini dilakukan oleh tim balap Suzuki Chia Felix.

Dengan skema untuk pengembangan racing kit bebek Suzuki, tim milik Felix Judianto itu mengontrak pembalap Jepang. Tanpa target prestasi, Yoshiharu Okada yang berusia 38 tahun itu jadi salah satu rider di Indoprix musim 2013.

“Enggak semua tim balap mampu membayar kontrak pembalap yang setinggi langit. Bila memang pembalap luar negeri bisa dikontrak lebih murah, bisa jdi nantinya akan jadi bahan pertimbangan bagi tim balap,” tutur Felix.

Memang prestasi balap jadi tolok ukur angka kontrak yang disodorkan pembalap. Tapi dibalapan Tanah Air, semuanya bisa terjadi. Bisa jadi, apa yang dibilang Felix terjadi pada musim-musim mendatang.

Foto: Penyelenggara Berlakukan Aturan Baru Untuk Tim-Tim di Indoprix

Pada musim 2011 lalu, jumlah pembalap yang ikut balapan bebek tertinggi di Tanah Air ada 37 orang. Dengan alasaan safety, hasil sesi kualifikasi hanya diambil 28 pembalap saja yang boleh ikut balapan. Bagaimana dengan musim 2013 ini, karena pada Indoprix berlaku kontrak dengan tim balap?

SUDAH TEPAT
Musim balap tahun lalu dengan jumlah peserta yang relatif sama, aturan sesi kualifikasi tepat diberlakukan. Namun ada aturan baru yang ditambahkan pada 2 seri belakangan ini.

Bambang Gunardi mengatakan, aturan yang diberlakukan adalah soal ketidakwajiban juara Motoprix untuk naik ke Indoprix. Namun mereka dapat slot, bila memang ingin naik ke balapan para raja bebek tersebut.

“Selain itu di Indoprix juga memberlakukan kontrak terhadap tim balap. Dengan demikian, tim balap yang siap untuk berlaga bisa mengajukan diri untuk ikut Indoprix,” jelas pria yang menjabat sebagai pimpinan Biro Olah Raga Roda 2 PP IMI.

Pelaku balap khususnya pemilik tim, menyambut positif pemberlakuan aturan tersebut. Salah satu alasannya, balapan merupakan kerjasama tim dan tidak ada dominasi baik dari mekanik maupun pembalap.

“Sudah tepat bila aturan kontak tim yang diberlakukan, bukan kontrak kepada pembalap. Kalau kontrak dengan pembalap, bila tim yang mensupportnya enggak mau balap maka si rider mau balapan dengan siapa,” kata Ibnu Sambodo, pemilik sekaligus tuner tim Kawasaki Manual Tech.

Pemberlaukan aturan kontak tim di Indoprix, juga bisa membawa dampak pada pembalap. Stok pembalap yang main di Indoprix, enggak banyak berubah. Kondisi seperti ini, ternyata membuat nilai kontrak pembalap jadi melambung tinggi. Dengan hanya berlaga untuk 5 seri Indoprix dan beberapa kewajiban balap lainnya, nilai kontrak pembalap Indoprix bisa ratusan juta rupiah.

Bukan tidak mungkin, nilai kontrak pembalap yang melambung tinggi itu nantinya juga jadi incaran rider negara tetangga. Apalagi ada kelonggaran bisa pakai pembalap luar negeri di Indoprix, seperti yang musim ini dilakukan oleh tim balap Suzuki Chia Felix.

Dengan skema untuk pengembangan racing kit bebek Suzuki, tim milik Felix Judianto itu mengontrak pembalap Jepang. Tanpa target prestasi, Yoshiharu Okada yang berusia 38 tahun itu jadi salah satu rider di Indoprix musim 2013.

“Enggak semua tim balap mampu membayar kontrak pembalap yang setinggi langit. Bila memang pembalap luar negeri bisa dikontrak lebih murah, bisa jdi nantinya akan jadi bahan pertimbangan bagi tim balap,” tutur Felix.

Memang prestasi balap jadi tolok ukur angka kontrak yang disodorkan pembalap. Tapi dibalapan Tanah Air, semuanya bisa terjadi. Bisa jadi, apa yang dibilang Felix terjadi pada musim-musim mendatang.